Selama ini banyak yang menganggap bahwa mental atau jiwa adalah barang abstrak atau bahkan dianggap itu bukan benda, memang ada benarnya juga. Namun demikian persepsi itu harus segera diluruskan. Mental atau jiwa bukan hal yang abstrak. Mental atau jiwa merupakan unsur fungsional. kalau kaki mempunyai fungsi seperti berjalan, berlari, menendang, menyepak dan sebagainya, maka demikian pula dengan mental atau jiwa. Adalah merupakan salah satu fungsi dari apa yang dinamakan OTAK dan seluruh persyarafannya serta organ-organ yang diatur oleh sistem otak-persyarafan tersebut. Jadi Jiwa atau mental merupakan FUNGSI (fungsional/fisiologis) dari organ yang telah disebutkan tadi. Tidak ada mental atau jiwa yg tidak disebabkan oleh otak-persyarafannya tersebut.
Pada prinsipnya inilah yang dipelajari dalam ilmu Kedokteran Jiwa, dimana ilmu ini mempelajari kelainan, gangguan fungsi/fisiologis-anatomis dari fungsi mental atau jiwa tersebut. Psikiatri mempelajari suatu gangguan mental berawal dari apa yang terjadi secara fisiologis di dalam otaknya, bukan melihat dari perilaku yang tampak (ini salah satu yang membedakan dengan PSIKOLOGI). Tidak ada perilaku yang tidak terpengaruh oleh fisiologi-anatomi otak dan persyarafannya. Psikiatri mengkhususkan untuk mempelajari tentang fungsi mental ini (ini membedakan dengan NEUROLOGI secara umum yang mempelajari fungsi anatomi, sensorik-motorik)
- Fungsi Kognitif
- Fungsi Afektif
- Fungsi Psikomotor
Semoga keterangan singkat ini bisa menambah wawasan dan tidak salah arti terhadap Psikiater dengan ilmunya PSIKIATRI