Sejak lama adanya pengaruh perputaran bulan mempengaruhi perilaku manusia, hewan dan tumbuhan, bahkan mempengaruhi perputaran (rotasi) bumi itu sendiri, telah menjadi fenomena-fenomena kultural yang hanya dibicarakan secara turun temurun tanpa adanya suatu penjelasan ilmiah yang memadai. Perputaran bulan yang rata-rata 29,53 hari dalam sebulan telah lama diamati dan coba dijelaskan hubungannya dengan segala aktifitas natural di bumi. Untuk diketahui saja bahwa penanggalan didasarkan pada Solar, Lunar dan Lunisolar (perpaduan matahari-bulan yang digunakan etnis china untuk menentukan penanggalan).
Pengaruh bulan terutamanya terjadi pada bulan penuh atau bulan menunjukkan klimaks bentuk dan ukurannya. Banyak sekali cerita-cerita yang terkait dengan bulan penuh (full moon) tersebut, dari mulai manusia serigala hingga vampire. Perubahan yang terjadi berupa agresifitas, instabilitas mental hingga perilaku bunuh diri. Beberapa artikel menunjukkan adanya pengaruh terhadap persepsi dan pikiran manusia-hewan pada saat bulan penuh tersebut. Kecemasan dan perubahan mood yang signifikan juga dilaporkan pada saat terjadi bulan penuh.
Beberapa hipotesis terkait dengan hal tersebut adalah :
1. Magnetisme (gaya tarik menarik bulan-bumi) yang mempengaruhi kerja neurotransmiter tubuh manusia
2. Gaya tarik terhadap cairan dalam tubuh manusia-hewan yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan metabolisma tubuh dan otak manusia
3. Perubahan gaya tarik bumi terhadap manusia-hewan yang tidak stabil menyebabkan menusia berubah secara perilaku
Namun demikian sampai saat ini belum ada penelitian yang cukup kuat untuk membuktikan hipotesis tersebut. Selain pengaruh bulan penuh, maka bulan muda pun berpengaruh terhadap perilaku manusia.
Namun sering sekali terjadi perbedaan penentuan bulan muda (awal bulan dalam penanggalan Lunar System) yang sering menyebabkan kebingungan pada sebagian kelompok.
Salam sehat jiwa
Consultation-liaison psychiatry atau dikenal dengan Psikiatri Konsultasi Liaison merupakan salah satu sub spesialisasi dalam psikiatri yang menekankan pada keterkaitan-hubungan kondisi medis dengan psikiatri. Liaison psychiatry meliputi area psychosomatic medicine (psikosomatik medik), health psychology (psikologi kesehatan) dan neuropsychiatry (neuropsikiatri).
Tuesday, August 30, 2011
Pengaruh Peredaran Bulan Terhadap Perasaan Manusia
Sunday, August 28, 2011
Psikiater series : Otak dan gangguan jiwa
Dari kesemua unsur bagian otak , yang berfungsi dan bekerjasama saling terkait satu dengan yang lain, membentuk kemampuan-kemampuan fungsional yang disebut dengan JIWA.
Secara garis besar JIWA adalah kemampuan fungsi otak dalam :
1. Kognisi, yaitu berpikir, berhitung, antisipasi, analisa, prediksi, pertimbangan, dan sebagainya.
2. Afeksi, yaitu perasaan manusia, seperti sedih, senang, bahagia, takut, khawatir, cemas, tertekan.
3. Psikomotor, yaitu perilaku, tingkah laku, tindak tanduk, sikap yang ditunjukkan oleh manusia
Jiwa bukan suatu hal yang abstrak, atau tidak nyata keberadaannya, namun lebih pada kerja dari otak dan tubuh manusia yang membentuknya.
Jiwa bukan pula suatu hal yang ghaib namun hakekatnya adalah adanya organ di dalam tubuh manusia terutama otak, yang membentuknya.
Apabila kerja dari berbagai fungsi otak tersebut mengalami gangguan atau dalam kerjanya terdapat suatu hal yang tidak normal, maka akan menyebabkan GANGGUAN JIWA.
Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa :
1. Jiwa (secara medis/kedokteran) adalah fungsi sekunder dari susunan saraf dan otak yang terkait dengan fungsi seluruh tubuh dan perilaku manusia
2. Jiwa adalah fungsi organ manusia (otak) bukan hal ghaib ataupun abstrak. Jiwa adalah fungsi suatu benda.
3. Jiwa terdiri dari fungsi kognitif, afektif dan psikomotor
Fungsi organ (otak) yang terganggu menyebabkan jiwa terganggu (gangguan jiwa)
Salam sehat jiwa
Secara garis besar JIWA adalah kemampuan fungsi otak dalam :
1. Kognisi, yaitu berpikir, berhitung, antisipasi, analisa, prediksi, pertimbangan, dan sebagainya.
2. Afeksi, yaitu perasaan manusia, seperti sedih, senang, bahagia, takut, khawatir, cemas, tertekan.
3. Psikomotor, yaitu perilaku, tingkah laku, tindak tanduk, sikap yang ditunjukkan oleh manusia
Jiwa bukan suatu hal yang abstrak, atau tidak nyata keberadaannya, namun lebih pada kerja dari otak dan tubuh manusia yang membentuknya.
Jiwa bukan pula suatu hal yang ghaib namun hakekatnya adalah adanya organ di dalam tubuh manusia terutama otak, yang membentuknya.
Apabila kerja dari berbagai fungsi otak tersebut mengalami gangguan atau dalam kerjanya terdapat suatu hal yang tidak normal, maka akan menyebabkan GANGGUAN JIWA.
Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa :
1. Jiwa (secara medis/kedokteran) adalah fungsi sekunder dari susunan saraf dan otak yang terkait dengan fungsi seluruh tubuh dan perilaku manusia
2. Jiwa adalah fungsi organ manusia (otak) bukan hal ghaib ataupun abstrak. Jiwa adalah fungsi suatu benda.
3. Jiwa terdiri dari fungsi kognitif, afektif dan psikomotor
Fungsi organ (otak) yang terganggu menyebabkan jiwa terganggu (gangguan jiwa)
Salam sehat jiwa
Saturday, August 27, 2011
Psikiater series : Apa itu JIWA?
Makna JIWA dalam pengertian bahasa mempunyai beberapa arti yaitu semangat, spirit, batin, rohani bahkan nyawa. Pada dasarnya makna seperti tersebut di atas adalah arti-arti dari istilah yang berkembang berdasarkan budaya dan pemahaman masyarakat. Namun apakah yang dikatakan dengan JIWA itu? Jiwa adalah suatu proses fungsional dari bagian-bagian kecil dalam otak manusia yang melibatkan seluruh sistem persarafan baik otak dan saraf-saraf tubuh serta organ-organ manusia yang diujudkan dalam proses berpikir, perasaan dan perilaku.
Jiwa terbentuk karena adanya proses stimulasi pada sistem saraf otak lewat semua panca indera manusia sejak masih dalam kandungan berumur 4 bulan hingga dilanjutkan selama masa kehidupan manusia tersebut.
Makna JIWA mempunyai beberapa aspek dan dimensi :
1. Sosiokultural. Jiwa berarti sesuatu yang menjadi dasar dan tulang punggung suatu perilaku atau ajaran tertentu. Sesuatu yang merasuk di dalam diri atau badan. Di sisi lain, jiwa juga dapat diartikan sebagai substansi penting dalam kehidupan manusia. Tanpa jiwa, manusia tidak bisa hidup.
2. Psikologis. Arti jiwa adalah pikiran, perasaan dan tercermin dalam tingkah laku manusia. Semuanya adalah jiwa. Dapat sebagai ungkapan suatu semangat dan harapan, bahwa jiwa dijadikan sebagai pegangan dalam tujuan perilaku manusia.
3. Medis atau kedokteran. Jiwa adalah kata lain dari mental. Mental sendiri berarti suatu fungsi sekunder dari otak dan susunan sarafnya yang akan mempengaruhi fungsi organ tubuh secara menyeluruh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dari mulai pembuluh darah hingga organ penting seperti jantung, paru, ginjal, limpa, hepar (hati), lambung, usus, otot, dan lain sebagainya.
Salam sehat jiwa
Jiwa terbentuk karena adanya proses stimulasi pada sistem saraf otak lewat semua panca indera manusia sejak masih dalam kandungan berumur 4 bulan hingga dilanjutkan selama masa kehidupan manusia tersebut.
Makna JIWA mempunyai beberapa aspek dan dimensi :
1. Sosiokultural. Jiwa berarti sesuatu yang menjadi dasar dan tulang punggung suatu perilaku atau ajaran tertentu. Sesuatu yang merasuk di dalam diri atau badan. Di sisi lain, jiwa juga dapat diartikan sebagai substansi penting dalam kehidupan manusia. Tanpa jiwa, manusia tidak bisa hidup.
2. Psikologis. Arti jiwa adalah pikiran, perasaan dan tercermin dalam tingkah laku manusia. Semuanya adalah jiwa. Dapat sebagai ungkapan suatu semangat dan harapan, bahwa jiwa dijadikan sebagai pegangan dalam tujuan perilaku manusia.
3. Medis atau kedokteran. Jiwa adalah kata lain dari mental. Mental sendiri berarti suatu fungsi sekunder dari otak dan susunan sarafnya yang akan mempengaruhi fungsi organ tubuh secara menyeluruh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dari mulai pembuluh darah hingga organ penting seperti jantung, paru, ginjal, limpa, hepar (hati), lambung, usus, otot, dan lain sebagainya.
Salam sehat jiwa
CALEG 'BUKAN' URUSAN PSIKIATER?
Sejak beberapa tahun terakhir ini salah satu syarat untuk menjadi karyawan di sebuah instansi baik perusahaan maupun pemerintah adalah SEHAT MENTAL atau yang sering diistilahkan dengan Sehat (jasmani)-ROHANI. Demikian pula dengan syarat sebagai calon legislatif (CALEG) mulai dari DPRD kota/kabupaten hingga DPR pusat. Sangat penting untuk dipahami di sini adalah bahwa seseorang dalam menjabat atau memasuki suatu pekerjaan baru sebelum ditentukan apakah dia layak atau tidak dalam jabatan tersebut maka hal yang pokok harus ada adalah KESEHATANNYA. Dalam hal ini kesehatan mental/jiwa nya lah yang diperlukan.
Peran psikiater di sini adalah sebagai ujung tombak dalam menentukan kesehatan mental seseorang (salah satu tugas dalam prevensi-deteksi dini gangguan mental). Untuk menentukan kesehatan seseorang maka diperlukan suatu pemahaman dan keahlian dalam pengetahuan medik, tidak hanya pemahaman dan keahlian dalam pengertian kesehatannya saja.
Sehat berarti bahwa secara fungsional semua organ dalam tubuh (termasuk otak) bekerja secara fisiologis dan optimal. Penyimpangan-penyimpangan secara patologis pada fungsi organ-organ tersebut dapat menyebabkan kesehatan secara umum akan terganggu. Ada kalanya bahwa secara fungsional terjadi suatu kompensasi-kompensasi fisiologis yang mana akan sulit untuk dibedakan dengan keadaan patologis. Oleh karenanya pengetahuan tentang fisiologi organ dan patologinya dalam menentukan kesehatan seseorang sangatlah penting.
Demikian pula yang terjadi dengan kesehatan mental. Mental atau jiwa sebagai salah satu fungsi organ tubuh harus diketahui secara holistik medik tidak hanya dalam lingkup psiko-sosial semata. Karena kelainan secara fungsional lah yang harus dicari dalam menentukan seseorang dalam keadaan sehat secara mental atau tidak.
Memang benar dalam pengertian sehat mental berdasarkan beberapa sumber termasuk WHO (World Health Organization) sendiri tidak menyebutkan secara spesifik terhadap hal tersebut. Namun demikian secara medik dapat diketahui bagaimana mental tersebut dapat mengalami dinamika karena adanya proses-proses fisiologis dan patologis yang terjadi.
Oleh karena itu penting untuk dipahami bahwa peran psikiater (sebagai praktisi medik yang belajar dan ahli dalam bidang fisiologi-patologi mental) mempunyai peran yang tidak dapat digantikan oleh praktisi 'kesehatan' jiwa yang lain. Kesehatan harus dilihat dari sisi fungsional medik bukan HANYA dinamika mental semata.
Salam sehat jiwa
Peran psikiater di sini adalah sebagai ujung tombak dalam menentukan kesehatan mental seseorang (salah satu tugas dalam prevensi-deteksi dini gangguan mental). Untuk menentukan kesehatan seseorang maka diperlukan suatu pemahaman dan keahlian dalam pengetahuan medik, tidak hanya pemahaman dan keahlian dalam pengertian kesehatannya saja.
Sehat berarti bahwa secara fungsional semua organ dalam tubuh (termasuk otak) bekerja secara fisiologis dan optimal. Penyimpangan-penyimpangan secara patologis pada fungsi organ-organ tersebut dapat menyebabkan kesehatan secara umum akan terganggu. Ada kalanya bahwa secara fungsional terjadi suatu kompensasi-kompensasi fisiologis yang mana akan sulit untuk dibedakan dengan keadaan patologis. Oleh karenanya pengetahuan tentang fisiologi organ dan patologinya dalam menentukan kesehatan seseorang sangatlah penting.
Demikian pula yang terjadi dengan kesehatan mental. Mental atau jiwa sebagai salah satu fungsi organ tubuh harus diketahui secara holistik medik tidak hanya dalam lingkup psiko-sosial semata. Karena kelainan secara fungsional lah yang harus dicari dalam menentukan seseorang dalam keadaan sehat secara mental atau tidak.
Memang benar dalam pengertian sehat mental berdasarkan beberapa sumber termasuk WHO (World Health Organization) sendiri tidak menyebutkan secara spesifik terhadap hal tersebut. Namun demikian secara medik dapat diketahui bagaimana mental tersebut dapat mengalami dinamika karena adanya proses-proses fisiologis dan patologis yang terjadi.
Oleh karena itu penting untuk dipahami bahwa peran psikiater (sebagai praktisi medik yang belajar dan ahli dalam bidang fisiologi-patologi mental) mempunyai peran yang tidak dapat digantikan oleh praktisi 'kesehatan' jiwa yang lain. Kesehatan harus dilihat dari sisi fungsional medik bukan HANYA dinamika mental semata.
Salam sehat jiwa
Subscribe to:
Posts (Atom)