Sejak beberapa tahun terakhir ini salah satu syarat untuk menjadi karyawan di sebuah instansi baik perusahaan maupun pemerintah adalah SEHAT MENTAL atau yang sering diistilahkan dengan Sehat (jasmani)-ROHANI. Demikian pula dengan syarat sebagai calon legislatif (CALEG) mulai dari DPRD kota/kabupaten hingga DPR pusat. Sangat penting untuk dipahami di sini adalah bahwa seseorang dalam menjabat atau memasuki suatu pekerjaan baru sebelum ditentukan apakah dia layak atau tidak dalam jabatan tersebut maka hal yang pokok harus ada adalah KESEHATANNYA. Dalam hal ini kesehatan mental/jiwa nya lah yang diperlukan.
Peran psikiater di sini adalah sebagai ujung tombak dalam menentukan kesehatan mental seseorang (salah satu tugas dalam prevensi-deteksi dini gangguan mental). Untuk menentukan kesehatan seseorang maka diperlukan suatu pemahaman dan keahlian dalam pengetahuan medik, tidak hanya pemahaman dan keahlian dalam pengertian kesehatannya saja.
Sehat berarti bahwa secara fungsional semua organ dalam tubuh (termasuk otak) bekerja secara fisiologis dan optimal. Penyimpangan-penyimpangan secara patologis pada fungsi organ-organ tersebut dapat menyebabkan kesehatan secara umum akan terganggu. Ada kalanya bahwa secara fungsional terjadi suatu kompensasi-kompensasi fisiologis yang mana akan sulit untuk dibedakan dengan keadaan patologis. Oleh karenanya pengetahuan tentang fisiologi organ dan patologinya dalam menentukan kesehatan seseorang sangatlah penting.
Demikian pula yang terjadi dengan kesehatan mental. Mental atau jiwa sebagai salah satu fungsi organ tubuh harus diketahui secara holistik medik tidak hanya dalam lingkup psiko-sosial semata. Karena kelainan secara fungsional lah yang harus dicari dalam menentukan seseorang dalam keadaan sehat secara mental atau tidak.
Memang benar dalam pengertian sehat mental berdasarkan beberapa sumber termasuk WHO (World Health Organization) sendiri tidak menyebutkan secara spesifik terhadap hal tersebut. Namun demikian secara medik dapat diketahui bagaimana mental tersebut dapat mengalami dinamika karena adanya proses-proses fisiologis dan patologis yang terjadi.
Oleh karena itu penting untuk dipahami bahwa peran psikiater (sebagai praktisi medik yang belajar dan ahli dalam bidang fisiologi-patologi mental) mempunyai peran yang tidak dapat digantikan oleh praktisi 'kesehatan' jiwa yang lain. Kesehatan harus dilihat dari sisi fungsional medik bukan HANYA dinamika mental semata.
Salam sehat jiwa
No comments:
Post a Comment