Gangguan jiwa adalah gangguan pada otak dan seluruh fungsi fisiologisnya. Walaupn demikian belum semua hal dapat terjawab dengan penjelasan secara neurofungsional. Ada beberapa hal hal yang masih dijelaskan secara teori seperti :
- teori psikoanalisa
- teori belajar
- teori kepribadian
dan masih banyak lagi teori-teori yang mendukung untuk menjelaskan bagaimana kerja mental atau jiwa seseorang.
Namun begitu, secara cukup meyakinkan telah banyak diteliti bahwa gangguan jiwa bahkan berhubungan dengan metabolisme protein. Perubahan-perubahan rantai protein tertentu akan menyebabkan perubahan fungsi otak yang mengakibatkan berubahnya fungsi menta/jiwa seseorang.
Kecanggihan teknologi yang ada ternyata masih belum mampu menjelaskan secara gamblang kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa gangguan jiwa adalah gangguan medis. Masih banyak sekali angapan dan pemahaman yang tidak begitu relevan terhadap gangguan jiwa. Seperti :
1. gangguan jiwa disebabkan oleh 'sesuatu' yang tidak tampak
2. gangguan jiwa adalah kutukan
3. gangguan jiwa adalah dosa
4. gangguan jiwa adalah gangguan roh
5. gangguan jiwa adalah disebabkan guna-guna
6. gangguan jiwa adalah ......
masih banyak anggapan-anggapan yang 'tidak tepat' terhadap pengertian gangguan jiwa. Hal-hal tersebut tidak hanya pada masyarakat dengan pendidikan rendah saja, namun pelajar, mahasiswa,bahkan orang-orang dengan pendidikan doktor pun dan bahwa beberapa profesor pun beranggapan sama.
Pemahaman budaya-kultur, adat istiadat yang turun temurun begitu kental dan mendarah daging sehingga majunya teknologi masih saja belum mampu mengubah pola pikir tentang gangguan jiwa tersebut.
Stigma, itulah istilah yang sekarang ada untuk menjelaskan hal tersebut. Ada beberapa sebab yang menyebabkan stigma itu muncul dalam masyarakat.
1. Dalam mendapat pelajaran tentang suatu ajaran dalam budaya tidak tuntas dan lengkap
2. Orang yang menjelaskan tentang ajaran budaya atau keyakinan tertentu tentang gangguan jiwa, tidak mengaplikasikannya dalam pengetahuan eksakta
3. Ajaran-ajaran yang ada hanya sepotong-sepotong tanpa ada penjelasan ilmiah dibalik semua itu, walaupun dulu ajaran-ajaran itu didapatkan PASTI menggunakan metode ilmiah
Adanya stigma tentang gangguan jiwa, akan menyebabkan
1. penanganan gangguan jiwa yang tidak optimal
2. terlambat
3. Peningkatan angka kejadian
4. Deteksi dini yang kurang memadai
ada baiknya bahwa pemahaman tentang gangguan jiwa tersebut perlu ditinjau kembali dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Ronny T Wirasto
Ronny3w@gmail.com
Consultation-liaison psychiatry atau dikenal dengan Psikiatri Konsultasi Liaison merupakan salah satu sub spesialisasi dalam psikiatri yang menekankan pada keterkaitan-hubungan kondisi medis dengan psikiatri. Liaison psychiatry meliputi area psychosomatic medicine (psikosomatik medik), health psychology (psikologi kesehatan) dan neuropsychiatry (neuropsikiatri).
Monday, December 8, 2008
Psikiater series : Stigma Gangguan Jiwa : Berkah atau Musibah Bagi Praktisi Kesehatan Mental
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment